Pages

Ads 468x60px

Kamis, 23 Januari 2014



UJIAN TENGAH SEMESTER
Nama              :    Masdin
NIM                 :    707612162
Mata Kuliah    :    Perencanaan Pendidikan
Dosen              :    Prof. Dr. H. Ansar, M.Si
                            Dr. Arwildayanto, M.Pd
Jurusan            :    Manajemen Pendidikan

1.    Dalam logika berpikir yang konstruktif , Planning merupakan hal yang esensial dalam organisasi, coba jelaskan reasoning-nya ? Relevansinya dengan kebutuhan tugas anda, serta apa yang anda maksud dengan education planning secara teoritis maupun best practice-nya.
       Jawaban :
1)      Perencanaan dipandang penting dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain dikarenakan :
a. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedomanbagi pelaksana kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
b.   Dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui, mengenai potensi dan prospek perkembangan dan juga mengenai hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi.
c.       Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik.
d.      Adanya skala prioritas
e.      Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat ukur.
2)     Peran Perencanaan bagi seorang guru sangat besar dan penting dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Sebelum malaksanakan proses pembelajaran dikelas guru dituntut membuat perencaan berupa penyusunan program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajran (RPP), program evaluasi sebagai bahan dan sumber serta petunjuk dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien berdaya guna.
3)  Education planning (perencanaan pendidikan) merupakan suatu rangkaian proses penyusunan berbagai  keputusan untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa akan datang dan mengenai apa yang diharapkan terjadi (misal peristiwa, keadaan, suasana) dalam bidang pendidikan yang didasarkan pada data yang konkrit untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Di dalam perencanaan pendidikan pimpinan harus yakin akan pentingnya perencanaan, memberi dukungan, menggunakan secara bersungguh-sungguh dalam pembuatan keputusannya. Perencanaan harus melibatkan pihak-pihak lain dari tingkat rendah, para guru, pegawai, siswa, dan orang tua, yang harus menghasilkan program-program yang berpusat pada siswa/murid; menjadi jalan istimewa yang terus berkembang, luwes dan mampu menyesuaikan diri terhadap kebutuhan; dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi penjelas dari tahap-tahap yang dikehendaki dengan melibatkan sumber daya sekolah dalam pembuatan keputusan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pendidikan yang efektif akan akan menghasilkan program yang luwes dan berpusat pada keberhasilan belajar siswa.
2.    Jelaskan beberapa pendekatan perencanaan pendidikan, berikan contoh aplikasinya di dalam aktivitas sehari-hari dalam tugas mengelola pendidikan.
       Jawaban :
a.      The Social Demand Approach (pendekatan kebutuhan sosial).
Pendekatan social demand adalah pendekatan dalam perencananan pendidikaan yang didasarkan atas tuntutan atau kebutuhan sosial akan pendidikan, misalnya masyarakat yang manakah yang dijadikan ukuran, kebutuhan manakah yang dimaksudkan (sekarang atau masa yang akan datang), dan kapan. Kebutuhan sosial itu merupakan kebutuhan yang brsifat populer. Kebutuhan itu terasa apabila terjadi jurang antara penyediaan dan kebutuhan. Kebutuhan itu dapat dipengaruhi oleh pemerintah dan pada dasarnya lebih mudah menaikkan kebutuhan daripada menurunkan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Kebutuhan sosial akan pendidikan itu sangat sulit, bahkaan kadang-kadang tidak mungkin, kecuali kalau ada wajib belajar.
Contoh aplikasinya di dalam aktivitas sehari-hari dalam tugas mengelola pendidikan: pemberian layanan program paket belajar , pembelajaran untuk membebaskan populasi usia sekolah dari tuna aksara (buta huruf), serta pengambilan keputusan mengenai kenaikan kelas, kelulusan, dan dropout.
b.      Manpower Approach (pendekatan ketenaga kerjaan).
Pendekatan ini menekankan pada pendayagunaan tenaga kerja hasil suatu sistem pendidikan. Perencanaan pendidikan yang menggunakan pendekatan terhadap rekrutmen ketenagakerjaan akan mengidentifikasikan mengenai besarnya kebutuhan tenaga kerja untuk suatu kurun raktu tertentu. Perlu diperhatikan pula bahwa perhitungan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia maupun yang akan tersedia tidak lepas dari faktor kulaitas yang diharapkan. Semuanya ini mempunyai implikasi bahwa seorang perencana pendidikan setidak-tidaknya dapat memprediksi kemungkinan-kemungkinan perkembangan baik secara kulaitas maupun secara kuantitas. Pendekatan ini banyak digunakan karena dapat menghindarkan terjadinya pemborosan serta pengangguran terdidik pada jangka waktu tertentu. Pendekatan ini mengutamakan kepada keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan tuntutan terhadap tenaga kerja pada berbagai sektor pembangunan seperti sektor ekonomi, pertanian, perdagangan, dan industri. Tujuan yang akan dicapai adalah bahwa pendidikan itu diperlukan untuk membantu lulusan memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik hingga tingkat kehidupannya dapat diperbaiki melalui penghasilan sangat menarikkarena dikaitkan langsung dengan usaha pemenuhan kebutuhan dasar setiap orang.
Contoh aplikasinya di dalam aktivitas sehari-hari dalam tugas mengelola pendidikan: kerjasama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan industri, untuk meminimalisir terjadinya kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha, pelaksanaan PSG (pendidikan sistem ganda) pada SMK.
c.       Cost-Benefit Approach (pendekatan biaya-manfaat).
Penentuan besarnya investasi dalam dunia pendidikan sesuai dengan hasil, keuntungan atau efektivitas yang akan diperoleh. Pendekatan ini bersifat ekonomi dan berpangkal dari konsep Investment in Human Capital  atau investasi pada sumber daya manusia. Setiap investasi harus mendatangkan keuntungan yang dapat diukur dengan nilai moneter. Pendidikan memerlukan investasi yang besar dan karena itu keuntungan dari investasi tersebut harus dapat diperhitungkan  bilamana pendidikan itu memang mempunyai nilai ekonomi. Pendidikan ini menitikberatkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapatkan hasil pendidikan yang seoptimal mungkin, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan ini hanya diadakan jika benar-benar memberikan keuntungan yang relatif pasti, baik bagi penyelenggara maupun peserta didik.
Contoh aplikasinya di dalam aktivitas sehari-hari dalam tugas mengelola pendidikan: pembukaan sekolah-sekolah Magister Manajemen, Magister Bisnis Administrasi, dan kursus-kursus.
d.      Cost Effectiveness Approach (Pendekatan keefektifan biaya).
Pendekatan yang sering digunakan dalam menganalisis program-program yang berhubungan dengan institusi atau lembaga-lembaga tertentu. Proyek-proyek pendidikan cocok menggunakan teknik ini terutama dalam mengkomperasikan biaya dan kefektifan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Dengan pendekatan ini, maka fungsi utama dari perencanaan pendidikan berusaha mengadakan assesmen tentang efektivitas dengan jalan menentukan hubungan antara tujuan-tujuan pendidikan yang diharapkan dengan hasil yang dicapai oleh proyek-proyek pendidikan itu.
Contoh aplikasinya di dalam aktivitas sehari-hari dalam tugas mengelola pendidikan: pemanfaatan lingkungan sekitar dalam mendukung pendidikan.

3.  Jelaskan beberapa persoalan yang seringkali anda hadapi dalam aktivitas perencanaan, bagaimana anda mensikapi persoalan itu.
       Jawaban :
a.    Masalah sumber daya manusianya (dari segi inteligensi).
      Masalah SDM bukan disebabkan karena rendahnya pendidikan yang dimiliki tiap orang, tetapi inti masalahnya terletak pada lemahnya kemampuan inteligensi yang dimiliki terutama dalam hal kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara tepat serta merespon setiap permasalah yang terjadi. Menyikapi hal tersebut dengan menyederhanakan rumusan kalimat program perencanaan, menyampaikan atau menjelaskan secara berulang-ulang dan dengan menggunakan contoh yang sederhana pula.
b.    Masalah pendanaan
Setiap kegiatan tentunya membutuhkan biaya untuk merealisasikannya dalam bentuk nyata, kendalanya dana yang dimiliki kadang tidak mencukupi (minim), Untuk menyikapi hal tersebut biasanya memperpendek waktu pelaksanaan, misal waktu pelaksanaan pemantapan materi (les) disesuaikan dengan dana yang ada, mengutamakan program yang utama, misal kegiatan ektra di bidang olah raga dipilih cabang unggulan.
c.     Masalah Ketidakjelasan Program perencanaan.
Kepala sekolah yang ditunjuk/diangkat kadang kalah belum memenuhi syarat untuk menjadi kepala sekolah atau tidak memiliki kemampuan dalam mengelolah sekolah termasuk membuat perencanaan, sehingga dalam alur perjalanan pengelolaan sekolah  nampak seperti tiba masa tiba akal, dan ini menandakan ketidakjelasan program prioriatas yang akan dilaksanakan termasuk oleh para bawahan. Untuk menyikapi hal tersebut langka yang ditempuh memposisikan diri selalu proaktif untuk memberi masukan-masukan yang bersifat pengembangan serta memposisikan diri untuk terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan.
4.  Jelaskan beberapa model perencanaan pendidikan, Model apa yang sering anda gunakan dalam membuat perencanaan dalam tugas anda sehari-hari, kenapa memilih model tersebut.
       Jawaban :
a.  Top-Down Planning, model perencanaan yang dibuat pada tingkat atas kemudian disampaikan kepada perencana di tingakat menengah dan terus ke tingkat bawah. Model ini biasanya dalam jenis perencanaan bersifat makro atau nasional.
b.   Diagonal-Horizontal Planning, Model yang dilaksanakan pada waktu penyusunan perencanaan lintas sektoral. Biasanya dilakukan oleh top-level manager. Model ini biasanya membicarakan kebijakan-kebijakan makro serta penentuan prioritas kebijakan dasar.
c.    Rolling-Plan, model ini dilakukan terhadap perencanaan jangka menengah atau jangka panjang. Hal ini dilakukan setelah adanya pembabakan menjadi perencanaan tahunan, jika tahun pertama sasarannya tidak tercapai, maka akan dilanjutkan kepada tahun berikutnya, atau apabila terjadi sasaran pada suatu perencanaan lima tahun tidak tercapai maka akan diguliskan pada sasaran lima tahun berikutnya.
d.   Master Plan untuk pendidikan, model yang bersifat jangka panjang, perencanaan strategi sebagai contoh dengan adanya pendidikan dari taman kanak-kanak sampai tingkat lebih tinggi akan menghasilakan sekolah dan prestasi pelajar yang lebih tinggi di setiap sekolah atau perguruan tinggi, dan mempersiapkan pelajar memasuki dunia kerja.
e.   Model Perencanaan Komperehensif, model ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik kearah tujuan-tujuan yang lebih luas.
f.    Target Setting, model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya dikenal: model untuk memproyeksikan jumlah siswa terdaftar di suatu sekolah, model untuk menganalisis demografis dan proyeksi penduduk, model memproyeksi kebutuhan tenaga kerja.
g.    Model Costing (pembiayaan) dan keefektifan biaya, model ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria efisien dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik di antara proyek-proyek yang menjadi alternative penanggulangan masalah yang dihadapi. Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan. dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan manfaat tertentu.
h.  PPBS (planning, programming, budgeting system), model ini bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang. PPBS adalah suatu system perencanaan, penyusunan, program, dan panganggaran. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efekif.
     Model yang sering saya gunakan dalam membuat perencanaan dalam tugas sehari-hari adalah model PPBS (planning, programming, budgeting system), karena model ini secara langsung cocok dengan tugas-tugas seorang guru. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran butuh perencanaan (RPP) dan adanya program (tahunan dan semester) serta mempertimbangkan pembiayaan yang berupa bahan ajar, alat peraga, dan media sehingga akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
 

Translate

TOT PAS SM

TOT PAS SM
Kenangan Mengikuti TOT PAS

Sample Text

Sample Text